Minggu, Maret 09, 2014
Realita masih banyaknya siswa Sekolah Dasar (SD) yang berlatar belakang tidak mampu, mulai memantik keprihatinan dari kalangan pejabat Sragen. Berbekal umplungan , jajaran Gugus Darma Inspektorat dan Dinas Perindustrian Koperasi (Disperinkop) UMKM Sragen bersama Muspika Tanon menggalang iuran yang diwujudkan untuk membantu 78 siswa miskin di Kecamatan Tanon.
Penyerahan bantuan dilakukan secara serentak di halaman SDN Karangasem 2, Tanon, Kamis (27/2) dengan dipimpin oleh Kepala Inspektorat Sragen, Suharto. Menurutnya, bantuan untuk siswa tidak mampu itu berupa tas dan peralatan sekolah. Selain meringankan beban siswa tidak mampu, penyaluran bantuan juga sebagai tindak lanjut kebijakan pencanangan Gugus Darma Pramuka dan pengabdian ke masyarakat bagi pejabat eselon II oleh Bupati Sragen.
“Dari Inspektorat dan Disperinkop UMKM yang ditunjuk menjadi tim pembina wilayah (Bimwil) Pramuka Kecamatan Tanon, kami berinisiatif membuka umplungan di kantor kami. Setiap hari pegawai itu ngisi umplung seikhlasnya untuk Gugus Darma. Hasilnya kita realisasikan dalam bentuk bantuan kepada siswa tidak mampu hari ini (kemarin),” ujarnya, seusai kegiatan.
Suharto menjelaskan, penyaluran bantuan kemarin merupakan tahap awal dari program gugus darma Bimwil Tanon yang baru terbentuk sekitar dua bulan. Dari Inspektorat tergalang sekitar 44 paket bantuan alat tulis, kemudian 35 paket sisanya hasil penggalangan dana gugus dari Muspika, PNS, dan perangkat se-Kecamatan Tanon.
Camat Tanon, Sardjoko berharap adanya program gugus darma dan penyaluran bantuan itu bisa mengetuk hati para PNS dan perangkat desa, maupun siapa pun pihak untuk ikut mendukung dan berperan aktif di dalamnya. Oleh karenanya, dalam kegiatan kemarin ia mengundang semua Kades, kepala sekolah dan instansi di Kecamatan Tanon untuk hadir.
Penyerahan bantuan dilakukan secara serentak di halaman SDN Karangasem 2, Tanon, Kamis (27/2) dengan dipimpin oleh Kepala Inspektorat Sragen, Suharto. Menurutnya, bantuan untuk siswa tidak mampu itu berupa tas dan peralatan sekolah. Selain meringankan beban siswa tidak mampu, penyaluran bantuan juga sebagai tindak lanjut kebijakan pencanangan Gugus Darma Pramuka dan pengabdian ke masyarakat bagi pejabat eselon II oleh Bupati Sragen.
“Dari Inspektorat dan Disperinkop UMKM yang ditunjuk menjadi tim pembina wilayah (Bimwil) Pramuka Kecamatan Tanon, kami berinisiatif membuka umplungan di kantor kami. Setiap hari pegawai itu ngisi umplung seikhlasnya untuk Gugus Darma. Hasilnya kita realisasikan dalam bentuk bantuan kepada siswa tidak mampu hari ini (kemarin),” ujarnya, seusai kegiatan.
Suharto menjelaskan, penyaluran bantuan kemarin merupakan tahap awal dari program gugus darma Bimwil Tanon yang baru terbentuk sekitar dua bulan. Dari Inspektorat tergalang sekitar 44 paket bantuan alat tulis, kemudian 35 paket sisanya hasil penggalangan dana gugus dari Muspika, PNS, dan perangkat se-Kecamatan Tanon.
Camat Tanon, Sardjoko berharap adanya program gugus darma dan penyaluran bantuan itu bisa mengetuk hati para PNS dan perangkat desa, maupun siapa pun pihak untuk ikut mendukung dan berperan aktif di dalamnya. Oleh karenanya, dalam kegiatan kemarin ia mengundang semua Kades, kepala sekolah dan instansi di Kecamatan Tanon untuk hadir.
Sumarno, Ka. Kwarran Tanon juga menyampaikan, bahwa kegiatan kepedulian kepada masyarakat seperti ini telah dirintis secara publik dalam Komunitas Pramuka Ngampung yang di pandegani oleh Pramuka Penegak dan Pandega di awal 2011 lalu. bisa kami katakan bahwa kegiatan sosial ini terinspirasi dari kegiatan Pramuka Ngampung.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar